bersama malam,ku kepilkan lagu hati,
buat di kongsi pungguk kesepian,
seorang,tidak berteman.
marilah kita berkongsi perasaan wahai pungguk,
aku tahu rindumu pada bulan,
aku tahu,aku tahu,
kerana begitu juga rinduku padanya,
yang tak akan pernah padam,
selagi adanya bulan,
selagi adanya malam.
kini teman mu,si bulan sudah muncul
wahai pungguk,
pergilah,pergilah,
kibarkan sayap malammu,
melayan kunjungan temanmu.
aku?
biarlah aku di sini,
aku gembira melihatmu,
riang dan terbang,
bersama si bulan.
biarlah,biarlah,
aku di sini
kini si pungguk sudah tiada
untuk mendengar kata pujangga,
dari aku yang tak punya apa,
tiada harta,tiada rupa,tiada bahasa
masa berlalu dan terus berlalu,
si pungguk entah di mana,
mungkin ia gembira,
bersama kekasihnya si bulan.
masa masih lagi terus berlalu,
ku dengar dari angin,
si pungguk tiada lagi,
habis hayatnya mengejar bulan,
rupanya bulan itu jauh,
sangat jauh,
si pungguk tak mampu memiliki bulan.
aku?
aku masih di sini,
berpujangga tanpa siapa yang mendengar,
melayan rindu,melayan syahdu
si angin membisik padaku,
si pungguk itu seribu kali lebih baik dariku,
mungkin sejuta kali lebih baik dariku,
si pungguk itu sebenarnya muak mendengar pujanggaku,
yang hanya tahu merindu dan merintih,
si pungguk itu megah mengibar sayap rindunya pada bulan,
walau ia tahu bulan itu jauh,
walau ia tahu bulan itu cantik,
hanya layak untuk si bintang gemerlapan,
namun rindunya pada bulan dibuktikan,
walau rindu itu membawa pada ajalnya.
Syaitan
5 years ago
3 reaksi:
rindukan siapa ni? sedihnya...
btw, nice poem~
rindu.. untuk yang bertakhta di hati..
sy rindukan sume...~huhu
Post a Comment